TAPTENG | sumut.sindonews.com – Lebah Trigona, yang dikenal juga sebagai lebah tanpa sengat, kini menjadi primadona di kalangan masyarakat peternak lebah. Hal ini di karenakan potensi dan manfaatnya yang besar bagi kesehatan dan lingkungan.
Berbeda dari lebah madu biasa, Lebah Trigona menghasilkan madu dengan kualitas dan khasiat yang tinggi, menjadikannya sumber pendapatan yang menjanjikan bagi para peternak. Artikel ini akan mengeksplorasi potensi lebah Trigona, kriteria lahan untuk ternak, teknik perolehan bibit, serta kendala dan solusi dalam memeliharanya.
Rahmat, salah satu pelaku usaha ternak jenis ini di Pandan menjelaskan bahwa Lebah Trigona tidak hanya menghasilkan madu, tapi juga polen, propolis, dan royal jelly yang kaya manfaat.
“Madu Trigona khususnya, dikenal memiliki kadar air yang lebih rendah dibandingkan madu jenis lain, membuatnya lebih tahan lama dan kaya akan antioksidan. Selain itu, kegiatan ternak Lebah Trigona juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui proses penyerbukan yang dilakukan oleh lebah ini,” kata Rahmat.
Untuk iklim tropis di kawasan Kabupaten Tapanuli Tengah, menurut Rahmad sangat memiliki potensi besar untuk usaha jenis ini. Sebab dirinya berpendapat bahwa pemilihan lokasi ternak yang tepat merupakan salah satu kunci sukses dalam budidaya Lebah Trigona.
“Lahan ideal untuk ternak Lebah Trigona adalah area yang jauh dari polusi dan memiliki keanekaragaman Floristik. Ketersediaan berbagai jenis bunga sepanjang tahun sangat penting untuk mendukung kehidupan koloni lebah dan produksi madu yang optimal. Dan di wilayah Tapanuli Tengah banyak kita jumpai lokasi seperti ini,” ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa Teknik Perolehan Trigona dan Sarana Bibit Lebah sangat gampang untuk sekarang ini, bagi mereka yang mau melakukan usaha ternak ini.
“Perolehan bibit Lebah Trigona bisa dilakukan melalui pembelian dari peternak lebah yang sudah terpercaya atau melalui proses penangkapan koloni liar dengan menggunakan box perangkap,” beber Rahmat.
Penggunaan box starter yang memiliki desain sesuai dengan habitat asli Lebah Trigona dapat meningkatkan kesuksesan dalam pembibitan. Kebersihan box starter dan pemilihan lokasi yang strategis merupakan faktor penting dalam menarik lebah Trigona.
Pemuda yang sudah memiliki sertifikat penyuluh peternakan lebah ini, juga tak menepis kalau dalam usaha itu pasti ada kendala dan masalah, namun dirinya berkeyakinan akan bisa menanganinya asal niat dan keseriusan ada.
“Kalau tantangan yang sering dihadapi dalam ternak Lebah Trigona antara lain adalah serangan hama, sulitnya mengontrol kualitas produksi madu, dan keterbatasan pengetahuan tentang pemeliharaan lebah yang baik.
Dan untuk mengatasi hal-hal ini, diperlukan pengetahuan mengenai pengelolaan hama yang efektif, peningkatan kebersihan dan pengawasan reguler pada habitat lebah, serta pembelajaran dan pertukaran informasi dengan peternak lebah Trigona lainnya,” beber Rahmad pada awak media Sabtu (20/4/2024).
Warga Tapteng yang juga sudah pernah memberikan berbagai penyuluhan ke beberapa komunitas peternak lebah jenis ini, menyimpulkan bahwa budidaya Lebah Trigona menawarkan peluang usaha yang menjanjikan dengan berbagai manfaat yang diberikannya, tidak hanya dari segi ekonomi tetapi juga kontribusi pada kelestarian lingkungan.
“Dengan pemahaman yang baik mengenai kriteria lahan, teknik perolehan bibit, serta cara mengatasi kendala dalam pemeliharaan, peternak dapat meningkatkan potensi sukses dalam ternak Lebah Trigona. Kunci utama adalah kesabaran, pengetahuan, dan konsistensi dalam memelihara dan mengembangkan koloni lebah ini,” tutup Rahmat.(JP)