PemDes Uratan Membangun Jalan Demi Memudahkan Para Petani

TAPTENG | sumut.sindotimes.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), bangun ratusan meter infrastruktur pertanian berupa Jalan Usaha Tani (JUT) di Dusun III.

Pembangunan JUT diatas lahan pertanian seluas puluhan hektar tersebut, merupakan hasil kesepakatan musyawarah warga di Desa Uratan, mengingat penduduk di daerah itu mayoritas Petani dan tentunya hal ini juga salah satu program ketahanan pangan Tahun 2024.

Kepala Desa Uratan, Saurlan Sinambela menyebutkan pembangunan Jalan Usaha Tani dengan pagu senilai Rp 344.391.000, dari Dana Desa Tahun 2024, untuk mempermudah akses petani mengangkut hasil panen mereka, bahkan jalan rabat beton ini juga dapat menghubungkan beberapa Desa

READ  Kebakaran Hebat Terjadi di Sibolga, 7 Rumah Dilahap Sijago Merah
Jalan Usaha Tani di Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Tapteng Sudah Bisa di Akses Warga.

“Ini bangunan Jalan Usaha Tani, salah satu program ketahanan pangan. Jalan Usaha Tani ini dibangun sepanjang 369 meter dengan lebar dua setengah meter yang bersumber dari Dana Desa Tahun 2024 ini,” ujarnya, Kamis (18/4/2024).

“Jalan ini juga menghubungkan Desa Bondar Sudon sama Desa Lobutua dan bisa dijadikan sebagai Jalan pintas bagi masyarakat” ungkap Kades Uratan, Saurlan Sinambela.

READ  Kelurahan Sibabangun Akan Gelar Pemilihan Kepling

Sementara itu, Kalet Rafael Sinaga (54) Warga Dusun IV, Desa Uratan Kecamatan Andam Dewi, megucapkan terimakasih kepada Pemerintah Desa Uratan yang telah membangun Jalan Usaha Tani.

“Saya merasa bangga dan bercampur senang, karena jalan yang satu-satunya untuk mengangkut hasil tani telah di bangun rabat beton, sehingga dapat mengurangi beban dan membantu ekonomi petani disini,” ucapnya.

READ  Josmen Sitohang Bantu Sediakan Air Bersih Bagi Warga Badiri

Ia menceritakan, sebelum jalan tersebut di rabat beton oleh Pemerintah Desa Uratan, mereka harus mengeluarkan biaya angkut hasil panen para petani yang akan dijual.

“Sebelum rabat beton ini dibangun, para petani disini harus mengeluarkan uang Rp 5000 sampai Sepuluh Ribu Rupiah perkarung untuk biaya pengangkutan hasil tani ke jalan aspal. Tapi setelah Jalan Usaha Tani ini di bangun, tidak ada lagi biaya yang kami keluarkan untuk mengangkutan hasil panen kami,” sebut Kalet sembari berterima kasih kepada Kepala Desa Uratan, Saurlan Sinambela. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *