SINDOTIMES.COM, TAPTENG – Musim hujan akhir-akhir ini ternyata mempengaruhi harga jual sawit tingkat Petani. Para Petani sawit di kecamatan Pinangsori kini sedikit mengeluh akibat turunnya harga TBS hanya 1900 rupiah per kilonya. Dan untuk brondolan selisih 400 rupiah dari harga TBS ini, yakni 2.300 Rupiah.
Agen pembeli sawit yang ada di Kelurahan Sitonong Kecamatan Pinangsori, Asa Waruwu menyebutkan kalau harga TBS saat ini memang lagi turun. Dan hal itu sudah terjadi sejak dua minggu terakhir ini.
“Sebelumnya sudah pernah buah tandan mencapai 2300 rupiah, namun minggu minggu terakhir ini turun harganya , seperti hari ini cuma 1900 Rupiah,” ujar Asa di Lapak timbangannya di Pinangsori Jumat (3/5/2024).
Asa juga menyatakan kalau para Petani saat ini banyak yang mengeluhkan musim hujan karena susah untuk kelahan untuk panen.
“Selain mengeluhkan pupuk yang sangat sulit dan mahal, para kawan kawan pemilik sawit disini juga merasakan khawatir dengan intensitas hujan saat ini,” katanya.
A.Sitompul, petani sawit saat di lokasi juga menjelaskan bahwa selain akses yang jadi sulit di lalui akibat hujan, juga mengeluhkan jauhnya lahan warga ini, yang mengakibatkan ongkos panen dan hasil nya terkadang tidak seimbang.
“Kalau tidak kita panen, bisa rusak buahnya. Saat buah mulai trek (belum matang sepenuhnya.red), harga juga turun kan tidak seimbang lagi hasil dengan biaya panennya,” ujar A.Sitompul.
Asa Waruwu juga menjelaskan bahwa dirinya tetap berpesan para para kawan kawan petani agar tetap menjaga kualitas buahnya bila mau dijual ke mereka.
“Buah juga tetap kita pesankan agar tetap menjaga kualitas, jangan di bawa yang mengkal, apalagi buah yang tidak jelas asal usulnya,” ucapannya sambil bercanda.
Dan ketika ditanya harga buah tanggung yang dimaksud, lelaki muda ini menjelaskan bahwa harga nya ada , namun tidak memadailah kalau disebut.
” Kita hargai cuman 1000 rupiah kalau buah mengkal atau buah ristan,” tutupnya. (JP)
