TAPTENG | sumut.sindotimes.com –
Miris dan sangat memprihatikan, Jembatan Rambing satu satunya akses di Desa Parjalihotan dari dusun 3 menuju dusun 6 dan 7 di Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, beberapa tahun ini sudah sangat rusak berat dan nyaris tak bisa di gunakan lagi.
Jembatan Rambing penghubung 2 dusun ini bukan saja akses masyarakat ke pemukiman, namun satu satunya akses para ribuan warga lainnya menuju lahan perkebunan di kawasan ini.
Diperoleh informasi, bukan saja para petani maupun pekebun yang melintas di jambatan ini, tapi lebih kepada ratusan anak sekolah yang hendak berangkat dan pulang ke sekolahnya, juga memanfaatkan jambatan ini tiap harinya.
“Anak anak sekolah dan para warga tiap harinya baik menuju kampung maupun menuju lahannya, lewati jambatan ini,” ujar Rolan Hutabarat warga Parjalihotan .
Mengingat kondisi jembatan ini sudah sangat memperhatikan, Legiman, Toper Hutabarat dan beberapa warga lainnya mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan-perbaikan seadanya.
Pada Senin pagi,(22/4/2024) tampak warga ini sibuk memperbaiki jembatan Rambing, dengan mengangkat lantai jembatan yang sudah lapuk dan rusak dan menggantinya dengan papan papan yang baru. Dengan secara gotong royong dan swadaya, warga Parjalihotan memperbaiki jembatan ini.
“Kita lakukan dengan gotong royong, dengan biaya swadaya kami masyarakat di sini. Sebab ini jalan kami satu satunya untuk keluar dari kampung ini, mau tak mau, kami harus memperbaikinya walaupun tanpa bantuan pemerintah,” ujar Legiman, warga yang sedang menempelkan papan lantai di jembatan ini pada wartawan.
Hal yang sama di katakan Kristoper Hutabarat, bahwa kalau untuk menunggu bantuan pemerintah warga desa ini, mungkin sampai tahun depan pun tidak akan bisa memperhatikan nasip masyarakat disini.
“Menunggu pemerintah, sampai tahun depan pun saya rasa tak bisa memperhatikan ini,” ujarnya.
Di ketahui jembatan rambing yang panjangnya kurang lebih 60 meter dengan lebar 3 meter ini, saat ini kondisinya sudah sangat memperhatikan. Tampak Kayu penyangga dan lantai lantai jembatan yang terbuat dari kayu ini sudah banyak yang busuk dan rusak .
Dikawatirkan, apabila tidak diperbaiki akan ada korban jiwa, sebab jembatan ini tiap harinya dilalui ribuan orang untuk melakukan aktivitasnya.
Kondisi jembatan Rambing yang rusak ini sangat membahayakan pengendara melintas maupun pejalan kaki yang lalu lalang, sebab sejumlah papan lantai yang sudah busuk dan lapuk tampak masih banyak terlihat di jembatan ini.
Masyarakat Desa Parjalihotan sangat berharap agar pemerintah daerah lewat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapanuli Tengah bisa memperhatikan kondisi jembatan ini.
“Tolonglah pihak dinas PU Tapteng segera di lakukan perbaikan atau pun pergantian jembatan ini, jangan lah nunggu ada korban dulu baru lah pemerintah nantinya bertindak,” ujar Rolan Hutabarat.
Warga ini juga berharap agar PJ.Bupati Tapteng bisa berkunjung ke lokasi mereka dan melihat langsung kondisi jembatan Rambing ini.
“Kalau bisa , Pak Pj.Bupati datang lah dulu melihat jembatan kami ini, biar bisa melihat langsung kondisi dan situasinya, tolong Lae sampaikan dulu, ya, kami berharap sekali agar Bapak itu datang kesini (Parjalihotan.red),” ujar Rolan. (JP)